Baca Juga
Cerita Cinta: Pengalaman Kisah Cinta "Nasi sudah menjadi bubur" - Sambil baca artikel dengan mendengarkan musik melalui headset sepertinya akan lebih terasa mengasyikan sob, coba aja kalau sobat Mainwar NET tidak percaya.
Dimulai pada terik nya matahari saat angin datang menyapa insan diri ini. Tidak bermaksud untuk menyembunyikan tentang rasa, rasa yang mendalam menggoda iman agar terus menghangatkan kerinduan. Saat itu ku langkahkan kaki untuk mengikuti, ku coba beranikan diri menghampiri namun tak dapat menyapa.
Ku tiupkan kata-kata menghampiri pikiran agar bisa bertemu, namun jalan ini selalu saja mendapatkan jalan yang buntu.
Saat kerinduan semakin dalam, semakin terasa menyelimuti keinginan. Meskipun dengan memiliki rasa cinta yang kuat, hingga sampai bisa bertahan ku tak menyadari telah berbuat kesalahan. Yang akhirnya ku temukan kesalahan, kepada dirimu.
Namun kesalahan demi kesalahan tetap tidak akan pernah bisa bertemu, menyapa dalam membalas kerinduan. Hingga ku terlarut dalam suatu kesalahan membuatmu tersadarkan. Ada yang merindukan dirimu.
Ketika itu, yang terucap dari mu kepadaku hanyalah sebuah peringatan.. Peringatan agar ku tembus jalan yang buntu..
Saat itu juga bukan hanya tersadar oleh karena kerinduan seseorang, bahkan dirimu tersadar dalam kesalahan ku. Kesalahan yang tak ingin sebenar nya ku jalani. Bahkan orang yang sangat bodoh sekalipun bisa menyadari bahwa itu adalah kesalahan yang tak semestinya untuk ada.
Bahkan tidak bisa bertemu untuk membahas apa yang sedang melanda hari ini, hari itu, hari - hari yang kita semua buat menjadi indah. Bahkan dirimu berikan kembali peringatan lainnya, agar tidak ada hari-hari lainnya untuk hangatnya perasaan cinta untuk selamanya.
Ku terdiam sesaat.. Membiarkan diriku terbawa oleh angin, yang ntah ku ikuti arus angin atau ku biarkan terus tetap melawan angin. Masih terus terdiam.. Untuk menjawab peringatan yang tak mungkin bisa ku hindarkan.
Yang hanya bisa terpikirkan saat itu olehku, apakah kerinduan merupakan salah satu dari mereka, salah satu dari kesalahan?? Atau hanya kerinduanku saja yang harus seperti ini?? Tak adil ucap sebagian diriku lainnya.
Akhirnya ku tersadar oleh bayang senyum dirimu.. Membuatku beranikan diri tuk mengungkapkan bahwa, ku tak ingin sampai bisa menyakitimu, ku tak ingin sampai bisa kehilangan senyum wajahmu.
Ku tak ingin kau tau, tentang rasa kerinduanku..
Jujur.. Ku tak inginkan lagi peringatan dari mu, ku tak ingin mengikuti dari peringatan mu..
Karena hanya "Nasi sudah berubah menjadi bubur" yang akan kau rasakan..
Note:
Dari artikel kali ini saya akan bagikan, bahwa ketahui dengan jelas dan benar dari sebuah alasan, mungkin itu jawaban terbaik yang pernah terucap.
EmoticonEmoticon